Saat itu saya bekerja di malang jadi seorang pembantu. Saya tinggal disana hanya bertiga yaitu: saya, anak majikan saya dan kakak ponakannya. Pada bulan ramadhan kemarin suatu sore saya yang hendak masak lauk, sayur, kolak kacang hijau dan ketan. Saya sudah memasak ketan dan hendak membuat kolak kacang hijau, saat air mendidih saya masukkan kacang hijau. saat kacang hijau sudah setengah matang saya masukkan gula,pandan dan sedikit garam ternyata tiba-tiba api padam.
Saya kaget dan bingung karena anak majikan saya kuliah dan belum pulang sedangkan mas danang tidur. Rencananya kolak tersebut saat hendak makan dicampur dengan ketan biar sedikit ada fariasi ta'jilnya. Saya langsung sms anak majikan saya untuk memberi tahukan hal tersebut. ia berkata suru mas danang saja yang beli. karena ia sudah berkata seperti itu, saya terpaksa membangunkan mas danang karena saat itu sudah sekitar pukul 4.30 sore. Dengan keadaan yang setengah sadar mas danang bangun dan keluar mengambil motor. ia seakan bingung dan agak senteoran saat memegang motor mau jatuh. Saya berkata padanya mas kalau tidak ada jangan di paksa, ketannya sudah matang kok.
Ia berangkat dan berkeliling komplek tapi setelah lama kembali juga walaupun tanpa hasil. Ia pergi kembali mencari tempat penjual gas tak lama kemudian ia kembali tanpa membawa gas. saya bertanya mas, emang gak ada ya..ya sudah gak apa-apa. Namun ia berkata gasnya nanti di kirim ke sini tunggu di luar saja, aku mau mandi dulu. Sang pengantar gas ternyata baru datang sekitar 10 menit sebelum adzan maghrib. untung saja sama orangnya di pasang sekalian jadi tidak lama. Setelah selesai dan orang tersebut mbak vita baru datang. saya melanjutkan masak kolak, dan matang tepat waktu. Saat adzan berkumandang kamipun mengambil kolaknya, saat di makan rasanya agak aneh. Mungkin karena pandannya sudah panas namun belum lama api sudah mati sehingga ada rasa getir dan pahitnya.
Saya kaget dan bingung karena anak majikan saya kuliah dan belum pulang sedangkan mas danang tidur. Rencananya kolak tersebut saat hendak makan dicampur dengan ketan biar sedikit ada fariasi ta'jilnya. Saya langsung sms anak majikan saya untuk memberi tahukan hal tersebut. ia berkata suru mas danang saja yang beli. karena ia sudah berkata seperti itu, saya terpaksa membangunkan mas danang karena saat itu sudah sekitar pukul 4.30 sore. Dengan keadaan yang setengah sadar mas danang bangun dan keluar mengambil motor. ia seakan bingung dan agak senteoran saat memegang motor mau jatuh. Saya berkata padanya mas kalau tidak ada jangan di paksa, ketannya sudah matang kok.
Ia berangkat dan berkeliling komplek tapi setelah lama kembali juga walaupun tanpa hasil. Ia pergi kembali mencari tempat penjual gas tak lama kemudian ia kembali tanpa membawa gas. saya bertanya mas, emang gak ada ya..ya sudah gak apa-apa. Namun ia berkata gasnya nanti di kirim ke sini tunggu di luar saja, aku mau mandi dulu. Sang pengantar gas ternyata baru datang sekitar 10 menit sebelum adzan maghrib. untung saja sama orangnya di pasang sekalian jadi tidak lama. Setelah selesai dan orang tersebut mbak vita baru datang. saya melanjutkan masak kolak, dan matang tepat waktu. Saat adzan berkumandang kamipun mengambil kolaknya, saat di makan rasanya agak aneh. Mungkin karena pandannya sudah panas namun belum lama api sudah mati sehingga ada rasa getir dan pahitnya.
0 komentar:
Posting Komentar