![]() |
Jokowi cocok sebagai Capres atau Cawapres |
Jika Jokowi mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin negeri ini sebenarnya cocok sebagai Capres atau Cawapres?. Seperti diketahui Jokowi merupakan mantan Wlikota Solo yang semasa jabatannya memimpin dengan baik. Peran positifnya di rasakan rakyat di berbagai kalangan. Jokowi juga di kenal sebagai seorang pemimpin yang mampu merubah kebiasaan buruk bawahannya menjadi positif. Jiwa kepimimpinan dengan pengambilan keputusan yang di nilai membawa dampak positif jangka panjanglah yang di nantikan oleh masyarakat. Bukan hanya sekedar janji namun bukti. Dengan terjun langsung ke lokasi, membuktikan kedisiplinan seorang pemimpin mencintai rakyatnya.
Peninjauan langsung ke kantor-kantor di bawah pemerintahannya menandakan seorang yang bertanggung jawab atas tugas. Selain bertanggung jawab akan memberikan bantuan dan keputusan untuk rakyat, tapi juga bertanggung jawab akan keputusan dan bentuan tersebut benar-benar tepat. Tanpa adanya tinjauan dari pusat, maka akan membuka lebar praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme di kalangan penjabat di bawahnya.
Lalu, Gubernur Jakarta Jokowi cocok sebagai Capres atau Cawapres?
Sebagai seorang pemimpin, presiden adalah seorang yang memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan. Baik atau tidaknya keputusan akan di bicarakan namun kembali lagi bahwa pengambil keputusan berada di tangan presiden. Sedangkan cawapres atau wapres bertugas untuk membantu tugas dari presiden. Intinya wakil presiden bertugas menjalankan apa yang menjadi tugas presiden jika presiden berhalangan. Kembali lagi bahwa wakil presiden hanya membantu dan tidak berwenang untuk mengambil keputusan. Wakil presiden memberikan masukan jika presiden memintanya, keputusan akhir tentu saja kewenangan presiden.
Jokowi merupakan seseorang dengan jiwa kepimimpinan yang bertanggung jawab. setiap keputusan selalu di kondisikan dengan keadaan sekarang dengan memperhitungkan dampak kedepannya. Jokowi juga dinilai sebagai pemimpin yang bisa mengambil keputusan dengan tepat, bagamana mendahulukan menangani masalah yang akan berdampak lebih buruk jika tidak segera di tangani. Akan semakin sulit untuk di selesaikan jika berlarut-larut. Melakukan sebuah keputusan yang tidak sia-sia, misalkan saja membuat kartu sehat jakarta. Walaupun belum ada pegawai di kantor pusat, namun manfaat kartu sehat jakarta telah di rasakan. Ini menandakan bahwa dengan dana yang minim sebuah wacana harus sudah di laksanakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dibandingkan dengan merekrut pegawai untuk menangani kartu sehat jakarta di kantor terlebih dahulu dengan dana yang minim, maka kapan akan adanya kartu sehat sedangkan dana yang ada hanya di gunakan untuk membayar pegawai kantor bagian kartu kesehatan saja.
Buan tidak mungkin, jika Jokowi menjadi wakil Presiden akan menghambat sepak terjangnya untuk membuat Indonesia lebih baik. Sebagai Wakil Presiden Jokowi tidak dapat mengambil keputusan melainkan hanya bisa melakukan apa yang ditugaskan atau pekerjaan yang di tinggalkan Presiden.
Tidak perlu panjang lebar, semua sudah bisa memilih. Dengan Jokowi mengadakan Kartu sehat Jakarta gratis tanpa harus sistem administrasi yang rumit. Manfaatnya juga di rasakan warga Pasuruan. Sekitar dua minggu yang lalu telah di bagikan kartu JAMKESMAS secara gratis kepada warga tanpa harus menjalani serangkaian administrasi dan pendataan yang rumit.
Poling Jokowi cocok sebagai Capres atau Cawapres?
0 komentar:
Posting Komentar