Suatu hari saya di telfon VINA untuk di ajak untuk ke rumah ANIK. Vina bertanya haf apa anik ada di rumah hari ini? saya menjawab kata anik hari ini ia libur tapi gak tahu kalau ia pergi ama temennya. Vina telfon Anik dan bilang jika kami mau kerumahnya. Tidak lama kemudian Anik telfon saya dan bertanya Kata Vina kalian mau ke rumah ya... saya pun menjawab iya memang kami mau ke rumah kamu, anik menutup telfonnya. Kemudian ia SMS yang berisi " saya di suru ke rumahnya untuk kerumah Vina dengan menggunakan sepedanya". Saya sebenarnya bingung karena mereka berdua berkeras untuk kerumah mereka dulu. Awalnya memang sulit namun saya putuskan untuk ke rumah anik dulu.
Saya akhirnya tiba di rumah anik dan tak lama kemudian kami berangkat ke rumah vina. Pergi ke rumah vina memakai sepeda anik dan saya yang mengemudikannya. Kata anik ia tidak di perbolehkan mengemudi sepeda motor karena ia habis kecelakaan. dalam perjalanan saat sampai di SMUNDA kami melihat banyak polisi berjaga katanya mau ada SBY melintas di Pandaan. Untung saja saya bawa SIM dan anik tidak lupa membawa STNK jadinya kita tidak di tilang. Sesampai di rumah vina, vina terkejut dan menyalahkan saya karena saya kerumah anik dulu. Saya membela diri dengan bilang kok aku yang di salahkan, yang patut di salahkan itu anik, dia yang nyuru saya kerumahnya dulu. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke rumah anik. Kami bertiga berangkat bersama dan saya yang mengemudikan karena vina tidak bisa pakai motor. Karena di jalan menuju rumah anik banyak polisi sedangkan kita bertiga akhirnya kita memutuskan untuk mencari jalan pintas. Saya sebenarnya tidak mengerti jalan pintas di daerah sana jadi terpaksa kami melaju pelan.
wah.. susah sekali jalan pintasnya selain banyak polisi tidurnya juga jalannya menanjak. akhirnya sampai juga di jalan raya. saat kami berada di perempatan dan mau belok namun di belakang kami ada 2 orang pengendara motor yang tidak mau minggir, padahal saya sudah menyalakan riting. Namun semua itu kami telah lewati dan akhirnya kami sampai di rumah anik dengan selamat...alhamdulillah akhirnya sampai. saya kira akan terjadi sesuatu yang buruk karena dari kami bertiga saya yang paling kecil sedangkan yang lain gemuk.....
Saya akhirnya tiba di rumah anik dan tak lama kemudian kami berangkat ke rumah vina. Pergi ke rumah vina memakai sepeda anik dan saya yang mengemudikannya. Kata anik ia tidak di perbolehkan mengemudi sepeda motor karena ia habis kecelakaan. dalam perjalanan saat sampai di SMUNDA kami melihat banyak polisi berjaga katanya mau ada SBY melintas di Pandaan. Untung saja saya bawa SIM dan anik tidak lupa membawa STNK jadinya kita tidak di tilang. Sesampai di rumah vina, vina terkejut dan menyalahkan saya karena saya kerumah anik dulu. Saya membela diri dengan bilang kok aku yang di salahkan, yang patut di salahkan itu anik, dia yang nyuru saya kerumahnya dulu. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke rumah anik. Kami bertiga berangkat bersama dan saya yang mengemudikan karena vina tidak bisa pakai motor. Karena di jalan menuju rumah anik banyak polisi sedangkan kita bertiga akhirnya kita memutuskan untuk mencari jalan pintas. Saya sebenarnya tidak mengerti jalan pintas di daerah sana jadi terpaksa kami melaju pelan.
wah.. susah sekali jalan pintasnya selain banyak polisi tidurnya juga jalannya menanjak. akhirnya sampai juga di jalan raya. saat kami berada di perempatan dan mau belok namun di belakang kami ada 2 orang pengendara motor yang tidak mau minggir, padahal saya sudah menyalakan riting. Namun semua itu kami telah lewati dan akhirnya kami sampai di rumah anik dengan selamat...alhamdulillah akhirnya sampai. saya kira akan terjadi sesuatu yang buruk karena dari kami bertiga saya yang paling kecil sedangkan yang lain gemuk.....
0 komentar:
Posting Komentar