Rabu, 12 Desember 2018

Heboh, rapat tidak di beri ongkos, guru ini jalan kaki

Posted by Perumahan asri 19.28, under | 1 comment

Rabu, 12 Desember 2018 warga borsek, desa: sumber gedang, pandaan heboh melihat seorang guru sukwan yang sudah lama mengajar di SDN sumber gedang 2 berjalan kaki. Saat di tanya beliau menjawab hendak pergi rapat di UPT pandaan. Kenapa berjalan kaki ? Tidak punya uang.

Bisa di bayangkan jauhnya berjalan kaki dari SDN Sumbergedang 2 ke UPT pandaan di bawah terik matahari. Bukan hanya capek tapi juga membuang waktu dan mengurangi daya konsentrasi saat rapat.

Beberapa warga langsung memberitahu orang tua sang guru. Mendengar laporan warga, ayah dari guru sukwan perempuan tersebut marah dan mendatangi sekolah tempat putrinya berkerja. Ayah perempuan tersebut menanyakan perihal yang terjadi pada putrinya. Di tugaskan rapat namun tidak di beri ongkos menuju rapat walaupun tempat rapat jauh.
Sangat di sayangkan sang ayah, kepala sekolah SDN Sumbergedang 2 memberikan jawaban " lawong putri bapak tidak minta ongkos "

Beginikah dunia pendidikan saat ini ??
Seorang yang berkerja menjalankan tugas mulia dengan gaji Rp 500.000 per bulan, bahkan terkadang jarang tidur untuk menyusun laporan dana BOS masih harus mengeluarkan uang pribadi untuk tugas keluar sekolah. Apakah seorang pegawai harus mengemis uang ongkos untuk menjalankan tugas keluar ??

Tidak kah uang ongkos tugas keluar di berikan saat perintah tugas keluar di berikan??

Di ketahui warga, perempuan tersebut sebagai guru sukwan lebih dari 10 tahun dan tinggal di impress ( perumahan sekolah ).
Perempuan tersebut lulusan D2 PGSD, mengabdi dengan gaji awal Rp 150.000 perbulan namun beliau tetap bertahan. Berjalannya waktu pemerintah mewajibkan setiap guru berijazah minimal S1, beliau pun kuliah di IKIP Budi Utomo Malang untuk memenuhi syarat tersebut.
Kelulusan bukan kesuksesan menjadi guru yang di dapatkan, namun pemerintah merubah peraturan yang mewajibkan guru SD berijazah S1 PGSD.
Persyaratan ini yang membuat sang guru sukwan tidak lagi di ijinkan mengajar namun di berikan tugas menyusun laporan keuangan dana BOS. Inilah awal dari penderitaan sang guru. Sebagai penyusun laporan dana BOS, sering sekali di tugaskan untuk rapat namun jarang di berikan ongkos tugas keluar. Pernah juga tugas rapat di hotel Ina Tretes sebagai wakil dari SDN Sumbergedang 2 pandaan bersama wakil dari SDN lainnya. Terdengar kabar, tugas keluar rapat hotel Ina juga tidak di beri ongkos sepeserpun dari sekolah walaupun tugas lebih dari sehari. Entah ini peraturan pemerintah atau kebijakan sekolah ??
Karena sekolah lain seperti MI junggo perwakilannya mengaku di beri ongkos Rp 300.000 untuk jajan dan transportasi.

Banyak pertanyaan mengapa masih bertahan??
Jawabannya : besarnya keinginan mengabdi kepada negara menjadi seorang guru, bahkan beliau saat ini kuliah lagi S1 PGSD di Ma'arif pandaan semester akhir.

1 komentar:


Izin promo ya Admin^^

Bosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa x-)
- Telkomsel
- GOPAY
- Link AJA
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)