tanggal 31 bulan 12 tahun 2010. Aku bekerja disebuah warnet. Seperti biasa aku berangkat jam 8 pagi. Hari ini tidak seperti biasa. Hari ini termasuk hari paling sepi saat musim liburan. Tak ada seorangpun yang bertandang kemari. aku bersama adikku yang selalu ikut saat libur sekolah. Akhirnya waktupun berlalu dan at makan siang. Aku dan adikku makan siang namun tiba-tiba datang pengunjung. akupun melayani mereka, waktunya untuk sibuk. Berbagai permintaan tuk memperbaiki game terus saja datang. Aku sampai bingung mau mendahulukan yang mana. Namun jam sudah menunjukan jam 15.30 waktunya untuk bersiap pulang.
Seperti biasa aku di jemput pamanku yang bukan lain adalah majikan aku. Aku keluar dan memberikan uang setoran. Namun pamanku mengembalikan kepadaku dan ternyata sebagai gaji bulan Desember. Tepat di malam pergantian tahun aku menerima gaji. Akupun pulang bersama adik dan pamanku. Sesampainnya di rumah adikku mengajak ibu untuk melihat perayaan tahun baru. Ibu menolak dengan alasan tidak ada kendaraan untuk kesana. Adikku menangis dan memaksa untuk melihat perayaan di taman dayu walaupun harus jalan kaki. Akhirnya ibu pun menuruti kemauannya. Sehabis sholat maghrib aku pun tidur agar malamnya tidak mengantuk, apalagi paman aku bilang besok masuk lebih pagi jam 7.30.
Dari dalam kamar aku mendengar suara ayah dan kakak aku datang. Aku pikir rencana untuk ke taman dayu batal. Karena tidak mungkin ayah akan mengijinkan tuk pergi. Akupun tidur kembali sesuai rencana awal akupun bangun jam 8 malam. Namun ayah dan kakak belum juga pulang. Adik mulai menampakan wajah sedihnya. Aku diam tanpa kata, namun tak lama kemudian ayah dan kakak aku pulang. Adikku pun bergegas mengajak ibu dan aku untuk berangkat. Dengan pikiran besok masuk kerja jam 6 pagi akupun bersiap berangkat.
Pukul 8.30 malam kami berangkat berjalan kaki walau rintik hujan mulai tersa. Dengan mengenakan jaket tebal dan tas yang biasa ku pakai berpergian serta membawah payung kami bejalan menuju perayaan. Berjalan selama satu jam lebih di tengah hujan yang lumayan lebat dan udara yang dingin. lelah kaki ini tuk berpijak namun demi ibuku aku tetap berjalan. Jalanan begitu ramai, penuh dengan lalu lalang kendaraan. Setelah berjalan selama satu jam aku melihat seseorang yang aku kenal. Akupun menyapa ternyata dia adalah mandorku di tempat kerja yang dulu. Ia bertanya kapan aku kembali kerja di sana lagi, akupun menjawab belum. Kalau aku kan kembali aku akan menghubungi kembali anda. Kamipun berpisah dan aku melanjutkan perjalanan.
Seperti biasa aku di jemput pamanku yang bukan lain adalah majikan aku. Aku keluar dan memberikan uang setoran. Namun pamanku mengembalikan kepadaku dan ternyata sebagai gaji bulan Desember. Tepat di malam pergantian tahun aku menerima gaji. Akupun pulang bersama adik dan pamanku. Sesampainnya di rumah adikku mengajak ibu untuk melihat perayaan tahun baru. Ibu menolak dengan alasan tidak ada kendaraan untuk kesana. Adikku menangis dan memaksa untuk melihat perayaan di taman dayu walaupun harus jalan kaki. Akhirnya ibu pun menuruti kemauannya. Sehabis sholat maghrib aku pun tidur agar malamnya tidak mengantuk, apalagi paman aku bilang besok masuk lebih pagi jam 7.30.
Dari dalam kamar aku mendengar suara ayah dan kakak aku datang. Aku pikir rencana untuk ke taman dayu batal. Karena tidak mungkin ayah akan mengijinkan tuk pergi. Akupun tidur kembali sesuai rencana awal akupun bangun jam 8 malam. Namun ayah dan kakak belum juga pulang. Adik mulai menampakan wajah sedihnya. Aku diam tanpa kata, namun tak lama kemudian ayah dan kakak aku pulang. Adikku pun bergegas mengajak ibu dan aku untuk berangkat. Dengan pikiran besok masuk kerja jam 6 pagi akupun bersiap berangkat.
Pukul 8.30 malam kami berangkat berjalan kaki walau rintik hujan mulai tersa. Dengan mengenakan jaket tebal dan tas yang biasa ku pakai berpergian serta membawah payung kami bejalan menuju perayaan. Berjalan selama satu jam lebih di tengah hujan yang lumayan lebat dan udara yang dingin. lelah kaki ini tuk berpijak namun demi ibuku aku tetap berjalan. Jalanan begitu ramai, penuh dengan lalu lalang kendaraan. Setelah berjalan selama satu jam aku melihat seseorang yang aku kenal. Akupun menyapa ternyata dia adalah mandorku di tempat kerja yang dulu. Ia bertanya kapan aku kembali kerja di sana lagi, akupun menjawab belum. Kalau aku kan kembali aku akan menghubungi kembali anda. Kamipun berpisah dan aku melanjutkan perjalanan.
Akhirnya sampai juga di tempat tujuan, kami langsung duduk di lantai sperti penonton yang lain. Melihat perayaan tahun baru yang diadai taman dayu, tidak begitu meriah. Tidak seperti tahun-tahun yang lalu, kali ini cuma menampilkan 3 penyanyi wanita saja. Tidakada group bandnya satupun, tahun lalu sangat meriah dengan beberapa band lokal namun aku nonton sendiri. Kasihan adik dan ibu aku sudah berjalan jauh namun mengecewakan. jam 11.30 kami pulang dengan anggapan agar dalam perjalanan masih banyak orang. Karena perjalanan kami melewati persawahan, sangat berbahaya bagi kami.
Kami berjalan dan setelah setengah perjalanan terdengar suara kembang api dan kami pun melihat diberbagai tempat banyak kembang api. Di atas puncak gunung di tengak kegelapan malam pun telihat cahaya kembang api. Indah sekali, kembang api yang di nyalakan di tengah gelapnya malam oleh para pencinta alam itu. Kami meneruskan perjalanan, dan kami berjumpa dengan banyak warga desa yang menyaksikan kembang api di tepi-tepi jalan. Kamipun di sapa dan kami berjalan pulang bersama warga kampung. Bercengkrama sepanjang perjalanan sedikit mengurangi lelah. Kamipun akhirnya sampai dirumah. malam tahun baru yang berakhir buruk semoga tahun 2011 menjadi tahun yang bahagia..amien
Kami berjalan dan setelah setengah perjalanan terdengar suara kembang api dan kami pun melihat diberbagai tempat banyak kembang api. Di atas puncak gunung di tengak kegelapan malam pun telihat cahaya kembang api. Indah sekali, kembang api yang di nyalakan di tengah gelapnya malam oleh para pencinta alam itu. Kami meneruskan perjalanan, dan kami berjumpa dengan banyak warga desa yang menyaksikan kembang api di tepi-tepi jalan. Kamipun di sapa dan kami berjalan pulang bersama warga kampung. Bercengkrama sepanjang perjalanan sedikit mengurangi lelah. Kamipun akhirnya sampai dirumah. malam tahun baru yang berakhir buruk semoga tahun 2011 menjadi tahun yang bahagia..amien
0 komentar:
Posting Komentar