Selasa, 29 Mei 2012

mitos hama Tikus

Posted by Perumahan asri 10.40, under , | No comments

hai sobat semua sudah tahu kan apa sih mitos itu? 
Menurut saya Mitos adalah sebuah pandangan tentang sesuatu sejak nenek moyang kita. Sebuah kebiasaan yang terus dilakukan oleh setiap warga keturunannya. Setiap pelanggaran atas kebiasaan tersebut tidak ada sangsi dari komunitasnya namun dipercaya akan terjadi sesuatu yang di hindari dari mitos itu sendiri. Namun kebanyakan yang beredar Mitos di kait-kaitkan dengan dunia mistis. Plis deh ini bukan Mistis. Sekarang ini Mitos yang beredar di daerahku adalah tentang Selamatan desa atau yang biasa dikenal dengan perayaan Ancak. Perayaan ancak adalah sebuah cara warga desa mensyukuri nikmat atau rezeki dari Allah. Dimana  letak dari Mistis itu? 
Sebelum dan sesudah Ancak diarak menjemput pasangannya, Ancak tersebut dido'ai.  dengan do'a sesuai ajaran Islam. Tidak jarang diadakan Yasinan atau tahlil bersama di masjid di pimpin oleh sesepuh desa, malam hari sebelumnya juga diadakan pengajian umum. Bukankah yang namanya Mistis itu berhubungan dengan Musrik , Syetan, menyan, Dukun. Loh kok jadi dukun yach.. dukun apa nie? Dukun anak, dukun pijat, dukun cabul, dukun pelet, dukun abal-abal walah gak tahu aku nama namanya dukun, jangan bahas dukun deh nanti malah salah persepsi lagi.

Sebenarnya sebagai orang JAWA sudah terkenal dengan berbagai pantangan yang disebut dengan MISTIS. 3 kali masa tanam ini sawahku diserang hama Tikus. Tikus itu yang menjadi simbul koruptor yah? gatau deh. Pada masa tanam pertama jangankan tanaman padi yang sudah berbuah di makan tikus, namun Gabah yang ditabur untuk benihpun di makan Tikus. Mitos mengenai hama tikus adalah, sih pemilik sawah sering makan didepan tungku. Dipercaya bahwa Tikus memiliki pemimpin dan pemimpin itulah yang menentukan mereka harus memakan dimana. Selain makan didepan tungku, membakar daun pisang yang masih segar di tungku juga salah satu penyebab adanya hama tikus. mungkin sudah kebiasaan, setiap ada sampah yang bisa dibakar, langsung dimasukkan tungku.

Bagaimana menangani hama Tungku Tikus?
Menurut mitos di daerahku, untuk mengatasi semakin meraja lelanya hama tikus maka ambil batang padi sisa Tikus, kemudian gantung di atas tungku. Sebuah mitos yang masih dipercaya warga juga adalah pelarangan meracun tikus. Meracun tikus dianggap akan membuat tikus yang tidak mati kena racun akan semakin mengamuk, melihat ada yang mati dan menghabiskan semua tanaman padi.

Tahun 2012 masih percaya Mitos?? Udah gak jamannya lagi hal kayak gituan. Mending kita beralih kepada syareat agama aja yuk. 
Ini ada kaitannya dengan Manfaat surat Al-fateha. Setiap kata dalam surat alfateha memiliki keajaiban dan makna tersendiri. Membuka sebuah share seorang sahabat di Facebook yang aku print di sebuah kertas mengenai penanggulangan hama tikus. Pastinya sobat tahu kan setiap kata dalam Surat Al- Fatiha? dan pastinya sudah tahu  juga dengan kalimat yang berbunyi "Iyyaaka Na'budu". Sebuah kata dalam bahasa arab ini insya Allah bisa membantu. Sebuah kata "Iyyaaka Na'budu" di tulis diatas kertas, kemudian gulung dan masukkan kedalam bambu. Bambu tersebut di tancapkan pada sudut sawah, hal ini dipercaya dapat mengurangi serangan hama tikus atau celeng. Mengenai keberhasilan, hanya Allah yang menentukan, kewajiban kita sebagai manusia adalah berusaha dan tawakal.

Menurut Sobat Mitos itu apa sih??  #baliklagi

0 komentar: