Rabu, 27 Juni 2012

Penipuan Konsumen: penipuan pemesanan barang

Posted by Perumahan asri 20.26, under | 9 comments

Mungkin aku adalah seseorang yang newbie pada sebuah bisnis online. Ngeblog adalah kebiasaan dan kesenangan. Dimana sebuah ide, pemikiran dan lainnya tertuang di sini. Dengan sering online, saya berkali-kali berhubungan dengan beberapa toko online dan pusat grosir. Saya tertarik untuk memulai sebuah usaha bisnis online. Selama ini aku beberapa kali selamat dari penipu itu, Allah masih melindungiku dan karena aku memang seseorang yang tidak memiliki uang banyak untuk melakukan sesuatu. Usaha aku mulai dengan tekat dan bantuan beli domain dan hosting dari temanku Dhika. Aku mulai memasarkan dengan kemampuanku. Sebulan telah berlalu namun belum ada hasil.

Hari ini tanggal 28 Juni 2012, saat saya tidur siang. Adikku membangunkan, karena ada sebuah telfon. Aku mengangkatnya, Orang dalam Telfon mengatakan dia bernama Dermawan dengan alamat Jln. P Dipenogoro No. 147 (depan hotel Dirgapura) Kota Denpasar, Bali. Beliau ini melihat iklanku yang aku pasang di sebuah jejaring iklan. Saat beliau bertanya sayapun menjawab dengan sejujurnya. Dalam telfon tersebut beliau menanyakan tentang harga barang yang saya jual dengan pembelian besar. Sayapun memberitahukan harga tersebut dengan jelas dan prosedur lainnya. Dalam telfon beliau berkata bahwa semuanya tidak menjadi masalah. Karena saya juga tidak stok barang banyak jadi saya rencanakan untuk memesan langsung ke Agen. 

Sayang sekali pada tanggal 26 juni barang tersebut habis, namun sang Agen menawarkan dengan model baru. Saya sedikit curiga, karena si pembeli langsung meng iyakan hal tersebut. Saya bersih keras untuk menunjukan contoh barang, namun beliau ngotot mau transfer dulu. Karena saya juga sudah capek di telfon terus-terusan, sampai sudah mau maghrib saya belum sholat ashar. Saya akhirnya memberikan nomor rekening dan atas nama saya sendiri. Bukan sampai di sini saja, setelah saya berikan nomor rekening. Sang penipu masih saja telfon saya, memaksa saya untuk cek rekening dengan alasan agar sama-sama enak. Aku merasa terganggu dan capek mendengar celotehan si penipu itu. Aku tidak mengangkat telfon namun membalas dengan Sms " Saya tidak akan menipu anda, jikapun barang tidak ada maka saya akan kembalikan secara utuh, saya tidak bisa cek sekarang namun besok pagi saja"

Tanggal 27 juni 2012 pagi hari, sesaat setelah menerima sms dari agen mengenai jumlah harga barang dan ongkos kirim saya langsung menuju ATM untuk trasnfer uang tersebut kepada agen, agar bisa di kirim pada hari ini juga. Saat di ATM saya terkejut, mendapati saldo rekening saya yang tidak ada penambahan. Saya panik dan Sms yang bersangkutan. Beliau telfon saya dan menanyakan keberadaan saya dan beliau melarang saya untuk meninggalkan ATM. Beliau meminta saya untuk menunggu konfirmasi hingga jam 11 siang dengan alasan beliau akan komplain ke pihak Bank Mandiri. Jam 12 siang saya sms dengan menanyakan tindak lanjut, saya sih sebenarnya kasihan beliau jika sampai kehilangan uangnya atau salah kirim. 

Bapak darmawan ucapnya, langsung menelfon saya dan meminta saya ke ATM. Dari sini si penipu tidak berkerja sendiri. Saat di ATM saya langsung cek rekening tapi tetap sama. Saya langsung sms beliaunya, namun beliau malah memberikan telfon kepada pihak bank ucapnya. Disini pihak bank palsu, memngatakan bahwa dia akan memandu saya untuk melakukan cek saldo secara manual. Heem perasaan aku sudah sering melakukan hal tersebut, apa yang salah?. Pihak bank penipu, meminta saya cek saldo sampai dua kali masukkan dan mengeluarkan ATM namun tetap sama. Yang terakhir beliau meminta saya menyebutkan saldo saya secara lengkap, dengan alasan agar tidak terjadi perselisihan jumlah transfer. Saya sih nurut saja, toh saldo saya juga kosong, karena seninggu yang lalu telah saya kirimkan ke pihak Agen untuk modal.

Pihak Bank penipu berkata "Bank Mandiri sedang mengalami Trouble di beberapa jaringan dan meminta nomer rekening bank lain". Nah saya orang desa, punya ATM saja hanya untuk terima uang dan di pakek langsung, ngapai juga punya ATM banyak. Saya berkata padanya saya tidak memiliki ATM bank lain, namun paman saya memiliki rekening Bank BCA. Saat saya mengatakan bahwa paman saya baru bisa mungkin sekitar jam satu siang. Pak Darmawan Penipu  berkata "ibu pinjam saja ATMnya tidak usah mengajak paman anda". Disini saya menjadi sangsi dan jadi malas, Karena sudah terlanjur basah bilang mau pinjamkan ATM, jadi saya turuti saja kata beliau. Namun saya tidak sedikitpun berencana untuk meminjam ATM paman, namun mengajak paman ke ATM. 

Saat di rumah Paman, saya langsung memberi tahukan maksud kedatangan saya. Tapi paman saya berkata "Suru transfer sekarang saja, saya bisa cek di sini dan juga bisa transfer dari rumah". Saya langsung SMS pak Darmawan samaran  dan beliau menelfon saya. Lagi-lagi beliau memberikan telfon kepada seseorang yang katanya pihak bank mandiri. Disini beliau (pihak bank palsu) lagi-lagi meminta saya cek saldo, menanyakan kondisi ATM sedang antri atau kosong dan menanyakan saldo yang terdapat pada rekening tersebut secara lengkap. Beliau juga berkata bahwa beliau mau menuntun saya secara manual, padahal namanya cek saldo yah gitu itu gak pernah berubah. Saat telfon belum selesai, paman saya langsung bilang " Ini jelas penipu". Pihak bank penipu tersebut langsung tutup telfon. Saya sms kepada nomer tersebut " Maaf pak, sepertinya anda penipu. Pak darmawan penipu tersebut menelfon saya dan masih bersikeras bahwa itu adalah pihak bank Mandiri. Sekarang gini saja, menurut kalian pembaca cerita ini. Apakah wajar jika seorang pihak Bank atau teller bank menanyakan saldo rekening anda saat akan melakukan transfer? Setahu saya yang lebih tahu mengenai saldo dan transaksi lainnya adalah pihak bank, karena dalam mesin jaringan bank tersebut tersimpan dengan jelas transaksi yang terjadi sepanjang waktu.

Semakin maraknya toko Online dan sistem Internet yang semakin mudah di akses maka semakin rentan akan penipuan. Bukan hanya konsumen yang menjadi target penipu dengan berkedok sebagai toko online. Sekarang toko online yang menjadi target  konsumen berkedok pemesanan dengan jumlah besar. Dalih mereka adalah hipnotis lewat telfon, awalnya baik-baik saja namun secara tidak sadar sang penipu akan menuntun kita untuk transfer sejumlah uang ke rekening mereka.. hati hati penipuan, ini kali kesekian kali mendapatkan pengalaman penipuan. Pertama via sms, via Email sekarang via toko online..Subhannallah semoga selalu dalam lindungan Allah, ini menjadi awal dari kemajuan dan kesuksesan.. Amin..

9 komentar:

Hemm cerita yang menarik, penipu makin canggih saja triknya...harus lebih berhati2 saja :)

Sabar dk..
Begitulah bisnis online, gak usah kaget..
Yang offline aja bayak juga yang ketipu..

wah..macam2 aja cara penipuan gaya jman skrg.
stau saya, klo mslah saldo itu sifatnya privasi.tdk smbrang org j yg tau. bner gag, ya?hehe

Wah sy kmrin baru aja ditlpn ma 085213992298 ngakunya pak darmawan..mau beli mobil sy..tp dia ngkbisa akalin sy..krn mana ada jman skrg yg mau trnsfer dp blm ktemu orgnya..dasar trs sy blng klo sy pke sms bangking jd psti dia ngk bisa akalin sy..smpe hour ini ngk ada kbr darinya..bego!!

Ajeng..siap
Deden .. iya, terima kasih
Youhra ..bener banget tuh..
Midley ..benertuh, nomernya sama, orangnya nyangkal kalau di bilang penipu dan mengatas namakan sesama agama Islam yang bikin aku makin greget..
Aku orang islam tapi gak ada satupun ajaran agama islam yang menyuru kita melakukan penipuan seperti itu..ckckck
ketiga kali ini aku ketahui para penipu itu selalu berkedok agama Islam.
Yang lebih parah di alami Bapakku dengan dalih hadiah dan disuru transfer pulsa, ngakunya Haji dan setiap kali bapak mengatakan kata2 kecurigaan, si penipu mengatakan kata2 dengan berbahasa arab seperti Subhanallah atau Astaghfirullah..
dan akhirnya uang bapakku melayang buat belikan pulsa

kalau memang itu benar, kenapa tidak di polisikan saja.. terlebih ada track recordnya..

bisa di lacak nomer hapenya..

Jujur saja, saya malas berurusan dengan polisi.
lama, dan gak bakalan di urus kalau gak ada sesuatunya...

Laporkan ke pihak berwajib/polisi Haf. Biar kapok tuh penipu, sebarkan nomer Hp nya lewat media apa saja

Bukan gak mau lapor, tapi punya pengalaman kurang mengenakkan. Cerita ini sekitar 5 tahunan yang lalu. Temanku kehilangan dompet yang berisi kartu ATM. Waktu itu dia bersamaku di perpus dan kemudian kerja kelompok ke Bangil di rumah salah satu teman. Saat mau mengeluarkan Disket, ia baru mengetahui bahwa dompetnya telah hilang. Kami bergegas ke Pandaan lagi dan langsung ke Perpus, tapi tidak ada. Akhirnya ke Bank untuk blokir sementara. Ke kantor polisi untuk melapor, disuru meminta surat ke RT, RW dan pak lurah. Setelah dapat surat dari desa, kembali lagi ke Kantor Polisi.
Akhirnya di berikanlah surat laporan kehilangan. Namun yang tertulis dalam surat tersebut tempat kehilangan sekitar perjalanan pulang. Padahal teman saya melapornya itu sekitar perpustakaan Pandaan dan perjalanan ke Bangil. Temanku menanyakannya dan meminta surat baru dengan tulisan yang benar.

Apa coba kata pak Polisi?
Kalau mau yah bawa aja itu, kalau enggak yasudah gak usah minta lagi suratnya.

Ampun deh, udah kehilangan, mondar mandir ngurus ini itu, malah jawabnya gitu.

Sudah jatuh tertimpa tangga juga.