Silaturahmi keliling

Seperti halnya Takbir keliling, acara Silaturahmi keliling juga kerap dilaksanakan didesa saya. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Silatu rahmi keliling ini diadakan untuk memper erat kesatuan dan kebersamaan warga. Seperti yang dilakukan RT 01 dusun wilo desa Ketan Ireng Prigen ini. Setiap hari kedua hari raya Idul Fitri mengadakan silaturahmi keliling. Hari pertama biasanya digunakan untuk bersilaturahmi kepada tetangga dan saudara saja. Kebiasaan silaturahmi keliling ini biasanya selalu dinantikan oleh warga RT 1 itu sendiri. Khusus untuk acara ini biasanya para warga mempersiapkan menu khusus sehingga menarik peserta silaturahmi keliling untuk masuk dan mencicipinya. Hal tersebut dilakukan dikarenakan banyaknya rumah warga yang akan didatangi sehingga kebanyakan peserta hanya berjabat tangan dan berpindah ke rumah lainnya untuk mempersingkat waktu.

Pelaksanaan silaturahmi keliling ini diawali dengan berkumpul dirumah Bpk ketua RT hingga berkumpul semua warga Rt 01 namun terkadang warga RT lain pun ikut. Seperti kebiasaan sebelumnya bahwa rumah setiap warga Rt 01 akan dikunjungi secara merata maka warga Rt lainpun yang ikut juga akan dikunjungi. Semakin banyak peserta maka akan semakin banyak rumah yang dikunjungi. Ini merupakan wujud persatuan warga Rt 01 dusun wilo desa ketanireng. Ketua RT yang sekarang adalah Bpk Larto, menu yang paling disukai dan membuat warga mulai yang anak-anak hingga dewasa betah adalah Cilok dan rujak..wew mantap..pedassss...

Warga lain juga tidak kalah dalam menarik perhatian warga lain mulai hidangan buah, Es krim, Tahu petis hingga jagung rebus juga tersedia. Seakan mereka berlomba untuk menyenangkan warga lain berkunjung kerumahnya. Jujur saja hal ini tidak sama sekali membebani karena hidangan tidak ditentukan. Untuk warga yang tidak menyuguhkan apapun juga tidak menjadi prioritas kunjungan, semuanya sama akan dikunjungi. Kaya maupun miskin itu bukan ukuran, buat acara seperti ini.

Silaturahmi yang dipimpin langsung oleh ketua RT beserta beberapa warga laki-laki ini cukup meriah. Acara ini selalu dilengkapi dengan pengeras suara untuk mendengarkan sedikit sambutan tuan rumah namun biasanya sih 3 sampai 4 rumah digabung untuk menghemat waktu dan tempat mengingat banyaknya peserta. Pengeras suara biasanya diletakan disebuah gerobak dan didorong peserta laki-laki bergantian. Sepanjang jalan selalu melantunkan shalawat. Acara dimulai dari jam 6 pagi dan selesai sekitar jam 2 siang waew cukup lama dan melelahkan. 

Acara ini sangat meriah, bukan hanya rumah warga peserta namun rumah tokoh agama dan perangkat desapun juga dikunjungi rombongan silaturahmi keliling ini. Acara ini ditutup dengan berkunjung ke seorang tokoh agama yang rumahnya paling jauh yaitu Rt 8 Bpk Ali dan kepala dusun Bpk Khoirul. Untuk kunjungan terakhir ini peserta sudah tidak terlalu banyak seperti awal acara dikarenakan kelelahan. Yang bertahan hanya laki-laki dan beberapa anak muda, yang lain pulang karena terlalu lama, lelah dan panas terik matahari menyengat.