Kontes cerita Bunda
Kasih bunda tidak lekang oleh waktu dan usia. Waktu terus berlalu mengiringi perkembangan sang anak. Tangis, tawa, jail, manja, lelapnya selalu terbayang dalam ingatan. Kadang sedih dan tertawa sendiri mengingat masa kecilnya. Berdiri dibelakang jendela sambil melihat keluar menantinya datang pulang sekolah. terdengar suara memanggil.. Bunda..Bunda.. dari ujung terlihat ia turun dari motor temannya sambil meletakan tas di atas kepalahnya. Akupun Bergegas mengambil payung dan keluar menjempunya ke ujung jalan, walaupun aku sadar ia telah basah kuyup. Basah, tapi ia masih sempat bercerita yang ia alami di sekolah sambil berjalan masuk rumah.
Memintanya lekas melepas sepatu dan madi agar tidak sakit terkena hujan. Tak berhenti mengoceh bercerita sambil melepas sepatu. Sambil membawah tas dan sepatunya aku meminta agar ia lekas mandi dan berganti pakaian. Namun ia masih saja bercerita. Aku tidak mau ia sakit, aku memotong bicaranya " nanti saja setelah makan di lanjutkan ceritanya, sekarang mandi dan ganti pakaian" . Mungkin dia kecewa tapi itu untuk kebaikannya.
Kebersamaan, sedih, perbedaan menghiasi waktu yang berjalan. Terkadang aku harus menjadi seorang anak-anak seusianya. Menemaninya belajar, menonton TV dan lainnya. Jadi ingat saat masih kecil, aku harus menjadi anak-anak seusianya menemani bermain. Sering membuatku cemas, ia sering lupa waktu saat bermain di luar rumah bersama temannya. Suka sedih saat melihatnya berbaring tak berdaya di tempat tidur karena sakit..
Lomba cerita ibu dan anak untuk menginspirasi ibu-ibu lainnya. Yuk ikuti Lomba cerita bunda. Cara mengikuti kontes cerita bunda, Mekanisme lomba cerita bunda, Syarat kontes cerita bunda, periode kontes cerita bunda bisa pilih gambar di bawah ini.
Kasih bunda tidak lekang oleh waktu dan usia. Waktu terus berlalu mengiringi perkembangan sang anak. Tangis, tawa, jail, manja, lelapnya selalu terbayang dalam ingatan. Kadang sedih dan tertawa sendiri mengingat masa kecilnya. Berdiri dibelakang jendela sambil melihat keluar menantinya datang pulang sekolah. terdengar suara memanggil.. Bunda..Bunda.. dari ujung terlihat ia turun dari motor temannya sambil meletakan tas di atas kepalahnya. Akupun Bergegas mengambil payung dan keluar menjempunya ke ujung jalan, walaupun aku sadar ia telah basah kuyup. Basah, tapi ia masih sempat bercerita yang ia alami di sekolah sambil berjalan masuk rumah.
Memintanya lekas melepas sepatu dan madi agar tidak sakit terkena hujan. Tak berhenti mengoceh bercerita sambil melepas sepatu. Sambil membawah tas dan sepatunya aku meminta agar ia lekas mandi dan berganti pakaian. Namun ia masih saja bercerita. Aku tidak mau ia sakit, aku memotong bicaranya " nanti saja setelah makan di lanjutkan ceritanya, sekarang mandi dan ganti pakaian" . Mungkin dia kecewa tapi itu untuk kebaikannya.
Kebersamaan, sedih, perbedaan menghiasi waktu yang berjalan. Terkadang aku harus menjadi seorang anak-anak seusianya. Menemaninya belajar, menonton TV dan lainnya. Jadi ingat saat masih kecil, aku harus menjadi anak-anak seusianya menemani bermain. Sering membuatku cemas, ia sering lupa waktu saat bermain di luar rumah bersama temannya. Suka sedih saat melihatnya berbaring tak berdaya di tempat tidur karena sakit..
Lomba cerita ibu dan anak untuk menginspirasi ibu-ibu lainnya. Yuk ikuti Lomba cerita bunda. Cara mengikuti kontes cerita bunda, Mekanisme lomba cerita bunda, Syarat kontes cerita bunda, periode kontes cerita bunda bisa pilih gambar di bawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar