Waktu itu teman saya mau berangkat kuliah. ia masuk jam 8. sedangkan jam 7.45 ia belum berangkat. ia kemudian menyuruh untuk mengantar kuliah. saya pun bilang.."lo kan saya tidak membawa motor waktu kesini" ia menjawab "jangan khawatir kita pinjam motor di rumah bude aja" karena sebelumnya saya pernah janji mau mengantar ia kuliah, saya turutin aja.
Saya baru pertama kali ke malang jadi tidak tahu arah. Yang membuat saya sangat tegang adalah motornya susah nyala, rem depan blong dan helemnya kebesaran sampai menghalangi sebagian penglihatan. waktu itu jalanan lagi rame jadi tidak bisa cepat.. keringat saya sudah bercucuran. karena terlalu tegang saya tidak melihat adanya polisi tidur dan saat hendak mendekati kampus saya tidak bisa mengendalikan setirnya. Bukan itu saja sekembalinya dari kampus teman saya bilang nanti dari jalan ini belok kiri dan lurus saja. Sesampainya di belokan tidak ada kendaraan yang belok kiri tapi belok kanan semuah. Saya yang belum pernah ke malang merasa takut dan berhenti.
Dari kejauhan sang penjaga pintu melambaikan tangan, saya menghampirinya. Dengan panik saya menghampiri penjaga tersebut, penjaga pintu tersebut berkata "jangan takut, santai saja" dan saya melanjutkan perjalanan ke rumah teman saya. Karena gugup saya sampai tidak melihat arah. saya pikir rumah teman saya ada di kanan jalan, saya menyabrang. Setelah berada di tengah jalan saya baru sadar yang baru saja saya lewati itu rumah teman saya. Yaa mau tidak mau saya harus kembali menyebrang. Saya langsung mengembalikan sepeda tersebut ke rumah bude nya mbak vita. Akhirnya saya dapat pulang dengan tenang....
Saya baru pertama kali ke malang jadi tidak tahu arah. Yang membuat saya sangat tegang adalah motornya susah nyala, rem depan blong dan helemnya kebesaran sampai menghalangi sebagian penglihatan. waktu itu jalanan lagi rame jadi tidak bisa cepat.. keringat saya sudah bercucuran. karena terlalu tegang saya tidak melihat adanya polisi tidur dan saat hendak mendekati kampus saya tidak bisa mengendalikan setirnya. Bukan itu saja sekembalinya dari kampus teman saya bilang nanti dari jalan ini belok kiri dan lurus saja. Sesampainya di belokan tidak ada kendaraan yang belok kiri tapi belok kanan semuah. Saya yang belum pernah ke malang merasa takut dan berhenti.
Dari kejauhan sang penjaga pintu melambaikan tangan, saya menghampirinya. Dengan panik saya menghampiri penjaga tersebut, penjaga pintu tersebut berkata "jangan takut, santai saja" dan saya melanjutkan perjalanan ke rumah teman saya. Karena gugup saya sampai tidak melihat arah. saya pikir rumah teman saya ada di kanan jalan, saya menyabrang. Setelah berada di tengah jalan saya baru sadar yang baru saja saya lewati itu rumah teman saya. Yaa mau tidak mau saya harus kembali menyebrang. Saya langsung mengembalikan sepeda tersebut ke rumah bude nya mbak vita. Akhirnya saya dapat pulang dengan tenang....
0 komentar:
Posting Komentar