Minggu, 27 Januari 2013

Pom air isi ulang, Indonesiaku

Posted by Perumahan asri 22.57, under | No comments


foto ini di ambil di depan rumah bapak samukin desember 2012

Tahukah kalian air isi ulang yang terdapat di berbagai pom isi ulang berasal dari mana? Yang jelas bukanlah dari perusahaan air mineral seperti Aqua. Apa buktinya air isi ulang yang terdapat di pom isi ulang bukanlah milik perusahaan air mineral seperti Aqua? Kita lihat pada Galon kemas air mineral Aqua. Aqua memberikan sosiali sasi untuk \tidak melakukan isi ulang terhadap botol maupun Galon bermerek Aqua dengan ancaman pidana. 
Gambar tersebut membuktikan bahwa POM pengisian yang terdapat di berbagai sudut jalan bukanlah dari perusahaan Aqua. Bagaimana dengan perusahaan air mineral lainnya?. Saya yakin juga bukan. Lihat saja pada POM air isi ulang tidak terdapat logo maupun merek dagang perusahaan air mineral. Lalu dari mana air isi ulang yang terdapat pada pom air isi uang tersebut?

Setelah di telisik air yang terdapat pada pom air isi ulang berasal dari mobil tangki. Mobil tangki air isi ulang mengisi pom air isi ulang sesuai dengan pesanan. Mobil-mobil tanki ini membawa air dari mata air pegunungan murni pilihan. Salah satu pemilik usaha air mineral pegunungan yang saya temui mengatakan bahwa air yang di jual merupakan air pilihan. Sebelum menjualnya pemilik pengisian tanki ini melakukan percobaan secara manual. Percobaan yang beliau lakukan antara lain :

  • Mengisi kemasan botol plastik sisa air mineral dengan air pegunungan dari mata air yang iya temukan di hutan. Air dalam kemasan botol tersebut didiamkan tanpa di rebus selama satu tahu. Ternyata air tersebut tidak menimbulkan lumut ataupun jentik dan hewan sebagainya. Air dalam kemasan tersebut masih tetap jernih dan aman di konsumsi.
  • Beliau dan keluarganya mengkonsumsi air dari mata air yang beliau temukan tanpa di rebus terlebih dahulu. Selama satu tahun ternyata tidak ada efek terhadap kesehatan baik dirinya maupun keluarganya. Sehingga bapak samukin dan keluarga sampai sekarang mengkonsumsi air tersebut tanpa di masak terlebih dahulu.
Mungkin percobaan yang beliau lakukan secara medis tidak di benarkan. Namun beliau yakin air yang beliau jual sehat dan alami dari sumber mata air pegunungan. Kebersihan air terjamin, karena air di salurkan dari mata air pegunungan pilihan langsung ke mobil tanki tanpa ada tandon terbuka yang memungkinkan hewan ataupun kotoran masuk. Dengan pipa besar yang di tanam di dalam tanah sehingga tidak ada yang jail memasukkan sesuatu di dalamnya. Ujung pipa di berikan kain kasa bersih untuk menyaring jika ada kemungkinan kerikil atau pasir ikut masuk terbawa arus air. Tapi selama bapak Samukin membuka usahanya tersebut masih belum pernah ada kotoran yang tersangkut pada kain tersebut. Harga per tangki beliau jual dengan harga Rp 10.000. Beliau bernama Bapak samukin yang tinggal di daerah pegunungan Prigen, tepatnya di Dusun : Wilo desa Ketanireng.

Bertanya mengenai awal dari usahanya, beliau seakan enggan mengatakan. Yang beliau bisa katakan hanyalah pembebasan tanah tempat mata air pegunungan tersebut berada, sertifikasi tanah dan usaha, bagaimana beliau dengan modal pribadi membeli pipa besar untuk mengalirkan air dari sumber mata air hingga kerumahnya. Butuh waktu yang cukup lama hingga bisa mewujudkan air sampai rumahnya. Dari jarak yang sangat jauh dan beribu kilo meter pipa menjulur mengalirkan air ke rumahnya.

Beriringnya waktu, mulailah bermunculan tempat pengisian tangki, baik kelompok ataupun individu. Didaerah tetangga dengan perkotaan terdapat tempat pengisian tangki air mineral gerojogan sewu. pengisian tangki air mineral tersebut merupakan milik Desa Duren sewu yang di kelola warga Durensewu. Ada pula paling dekat dengan perkotaan Pandaan yaitu di desa Plintahan, namun itu sepertinya bukan milik pribadi juga, tempatnya tertutup. Yang lebih jauh dari tempat bapak samukin ada juga, yaitu milik bapak Raja. Harga yang di tawarkan untuk pengisian tangki air isi ulang milik Bapak Samukin tergolong paling mahal. Tapi bapak samukin tidak kawatir air isi ulangnya tidak laku, karena beliau pribadi senang bisa membantu warga. Ya, selain menjual air mineral dari mata air pegunungan Prigen, air dari rumah bapak Samukin juga di alirkan kerumah warga secara gratis terutama warga yang tidak mampu. Bermodalkan pipa kecil, warga tidak mampu sudah bisa menikmati air bersih dari rumah bapak samukin.

foto ini di ambil saat baru akan keluar dari kapal menuju Madura , 07 Juli 2012
Kemana tangki air mineral pegunungan tersebut membawa air minerak pegunungan? Bapak samukin mengatakan bahwa air mineral tersebut di bawa ke berbagai daerah bahkan luar pulau seperti Madura, Bojonegoro, jarak terjauh adalah Bali. Istri bapak samukin juga menjual nasi dan minuman, untuk mereka supir mobil tangki. beliau mengatakan, sering kasihan melihat sopir tangki itu kelelahan dan kelaparan. Perjalanan jauh dari bali, singgah untuk mengisi air terkadang digunakan untuk tidur dan makan. Dengan nasi empok, nasi jagung ataupun nasi putih dan lauk seadanya istri bapak samukin melayani pembeli. Pembeli yang merupakan sopir mobil tangki, tidak membutuhkan makanan yang mahal tapi membutuhkan makanan yang bisa membuatnya kenyang. Gaji minim, dengan tanggungan keluarga di rumah, para sopir ini makan dengan sederhana.

Itulah kisah bapak Samukin yang memiliki usaha menjual air mineral pegunungan. Seseorang yang memiliki jiwa sosial tinggi mau berbagi air bersih kepada warga dengan gratis. Mungkin bantuan beliau tidak seberapa tapi bantuan tersebut sangat bermanfaat. Dengan tampang yang terlihat garang, tidak banyak bicara ternyata berhati mulia. Air merupakan kebutuhan terpenting dalam kehidupan. Manusia tidak dapat hidup tanpa air. Jangankan manusia, tumbuhan dan hewan juga tidak dapat hidup tanpa air. Aku juga sempat bertanya mengenai anak-anak beliau, ternyata anak-anak beliau sudah berkeluarga semuanya.

Aku senang dan bangga menjadi warga Pasuruan, aku juga bangga menjadi warga Indonesia. tanah yang subur membuat petani cukup pangan, sumber mata air yang tidak pernah kering membuat kita tidak pernah kehausan.

0 komentar: