Senin, 20 Februari 2012

Dampak negatif tayangan pengrusakan di TV

Posted by Perumahan asri 20.40, under | No comments

Sebuah dampak negatif tayangan mengenai tawuran ataupun Demo yang ditayangkan di televisi bagi mental anak kecil sangat besar. Sebuah televisi merupakan media elektronik yang dilihat atau dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai manula, dewasa bahkan anak kecil. Sebuah alasan mengapa Orang tua lebih memilih untuk berlangganan sebuah acara televisi adalah agar tidak terpengaruh oleh penayangan yang kurang baik bagi anak mereka. Dengan perkembangan teknologi Informasi penayangan di Televisi sekarang semakin tidak terkendali. Banyaknya acara dewasa seperti dunia selebritis, kriminal dan sebagainya. 

Sebagian saluran televisi tidak menyediakan tayangan untuk anak-anak seperti film kartun atau dunia anak. Sebuah keprihatinan bahwa acara televisi film kartun ditayangkan pagi hari saat waktu berangkat sekolah atau waktunya belajar dan film kartun ditayangkan bukan ditelevisi nasional yang tayangannya jernih hingga plosok.

Sebuah dampak yang saya lihat sendiri adalah seorang anak cenderung untuk meniru apa yang dia lihat tanpa memikirkan akibat dari tindakannya. Seorang anak yang ditinggalkan kedua orang tuanya bekerja adalah sebuah sasaran empuk bagi dampak negatif tayangan televisi.

Tepat sekitar 5 bulan yang lalu di desa tetangga, Sungguh ironis bangsa Indonesia ini anak muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa harus di penjara. Seorang anak kecil berusia 4 tahun harus mengalami trauma mental cukup besar akibat dari rusaknya moral seorang pemuda remaja. Siapa yang patut di persalahkan dengan kejadian ini??



Tepat seminggu yang lalu seorang anak kelas 3 SD melempari dan merusak sekolahan tempat dia menuntut ilmu. Kebetulan anak ini tetangga saya, rumahnya tepat disebelah kiri rumah saya. Kebetulan juga saksi mata adalah paman saya sendiri. Saat itu sang anak melempari dan merusak sekolah tempat menuntut ilmu sendirian. Paman saya yang kebetulan lewat pulang kerja menegornya. Sang anak melarikan diri ke area persawahan. Pamanku mengejarnya dan menanyainya. Ternyata alasannya cukup sepele, sang anak menjawab denga nada polosnya. 

Saya kesal kepada guru saya karena guru saya melerai, saat saya bertengkar dengan teman saya tadi pagi, padahal kemungkinan besar saya yang akan memenangkan perkelahian itu.

Sebuah keprihatinan yang sangat disayangkan seorang anak kecil duduk di kelas 3 SD mampu melakukan tindak kriminal itu. Sebuah kemrosotan moral anak-anak penerus bangsa yang di akibatkan oleh tekanan perekonomian serta penayangan yang kurang baik bagi moral anak-anak. Jaman sekarang gaji seorang kuli bangunan yang tidak seberapa dan tidak pasti itu tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup mengakibatkan seorang ibu harus ikut berkerja untuk membantu mencukupi kebutuhan. Dampak terakhir adalah kurangnya kasih sayang kepada seorang anak.

Akibat dari tindakan anak tersebut adalah dikeluarkan dari sekolah. Pihak dusun dan pihak sekolah tidak tega untuk memperkarakan seorang muridnya yang duduk di kelas 3 SD ini. Sehingga diputuskan untuk mengeluarkan anak tersebut dari sekolah dan orangtuanya pun memaklumi tindakan pihak sekolah ini melihat kerusakan parah yang dilakukan anaknya.

0 komentar: